Forum Generasi Anak Indonesia, minta sekretaris Dinas pendidikan kota Bekasi ikut mundur karena dinilai gagal melaksanakan PPDB 2024.

Bekasi– Forum Generasi Anak Indonesia kembali menggelar aksi yang kedua menuntut transparansi data siswa/i peserta Didik Baru 2024. Senin 15 Juli 2024

Dalam orasinya Ferdian selaku korlap aksi mengatakan, bahwa ini adalah aksi ke dua yang sebelumnya kami sudah melakukan aksi dan telah dijanjikan oleh warsim selaku sekretaris Dinas pendidikan akan memberikan transparansi terkait data siswa baru baik yang berdasarkan rombel maupun diluar rombel.

Perlu diketahui jika berpacu pada aturan Kemendikbud jatah rombel itu hanya diperuntukan 32 siswa untuk 7 kelas.

Dan pada praktiknya di kota Bekasi siswa perkelasnya itu bisa 40 an lebih dan ditambah dengan penambahan kelas atau lebih dari 7 kelas.

Hal itupun diakui oleh warsim saat menemui aksi, di kantor Pemkot Bekasi saat berdialog dengan masa aksi.

Pertanyaannya disini, jika perkelas lebih dari 32 siswa/i maka itu pakai jalur apa? Dan apa dasar pertimbangan Disdik meloloskan siswa/i yang tidak melewati jalur PPDB online, kebijakan tersebut kan sangat janggal dan rentan terjadinya jual beli bangku sekolah, Ucap ferdian

Tadi sekretaris dinas pendidikan mengatakan kebijakan tersebut adalah kebijakan yang dibuat oleh PJ walikota Bekasi Raden Gani Muhammad, saya disini tidak punya kapasitas.

Dari hal tersebut ferdian pun kecewa karena sekelas sekdisdik kota Bekasi yang juga merupakan ketua PPDB, tidak mampu menjabarkan terkait kebijakan yang sudah dijalankan.

Lantas kalau begini kita harus menuntut kemana? Kadisnya mengundurkan diri karena mau nyalon kepala daerah, sekdisnya kebingungan, PJ walikota seolah-olah tutup mata. Ujar Ferdian seraya kebingungan

Maka Dari hal ini kami mempunyai 2 dugaan

Yang pertama bahwa memang ada persekongkolan atau modus jual beli bangku sekolah yang dilakukan dengan terstruktur, sistematis & masif oleh para pemangku kebijakan.

Yang kedua, bahwa memang PJ walikota Bekasi salah menempatkan warsim sebagai sekdisdik kota Bekasi. Hal itu dinilai dari sekdisdik yang selalu melempar segala sesuatu ke PJ ketika ditanyai, seperti tidak mengerti jobdes kerjanya saja.

Aksi pun sempat berlangsung ricuh saat di Disdik kota Bekasi, hingga memakan korban luka-luka lantaran tidak ditemui oleh sekdisdik kota Bekasi dan terjadi aksi dorong-dorongan. Kemudian akhirnya masa aksi bergeser dan merangsek masuk di depan kantor walikota Bekasi hingga akhirnya ditemui oleh warsim sekdisdik kota Bekasi.

Adapun tuntutan masa aksi

1. Meminta transparansi data siswa/i PPDB 2024, baik online maupun offline

2. Evaluasi seluruh panitia PPDB 2024

3. Usut tuntas praktik jual beli bangku sekolah

4. Mendesak transparansi terkait mekanisme penerimaan siswa/i baru dengan jalur offline, karena dinilai rentan adanya praktik KKN.

5. Mendesak warsim selaku sekdisdik mundur dari jabatannya.(Zef)