Toba, ZInews – Dalam rangka menghadapi bahaya narkoba yang semakin meningkat dan sudah merebak sampai ke desa desa di Provinsi Sumatera Utara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara mengadakan sosialisasi bahaya narkoba ditengah tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Toba yang diselenggarakan di Ruang Balai Data, Kantor Bupati Toba, Selasa (24/05/2022).
Senada dengan laporan yang disampaikan oleh Kasubbid Ketahanan Ekonomi dan Sosial Budaya Kesbangpol Provsu, Erika Veronika Laoly bahwa tujuan dilaksanakannya sosialisasi bahaya narkoba agar masyarakat dapat benar benar memahami tentang bahaya narkoba dan pesan informasi yang disampaikan dapat benar benar sampai ke masyarakat untuk dapat menciptakan lingkungan Kabupaten Toba yang bersih dan sehat dari narkoba.
Sebelum membuka secara resmi acara sosialisasi, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Drs. Augus Sitorus yang mewakili Bupati Toba, Ir. Poltak Sitorus dalam sambutannya sampaikan semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan harapannya ini langkah awal dalam penanggulangan dan pencegahan bahaya narkoba.
Kata Augus Sitorus, melalui sosialisasi ini mampu mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bergandengan tangan dalam mengupayakan bahaya narkoba dapat diatasi dengan menjalankan Perda tentang bahaya narkoba yang akan diterbitkan oleh pemerintah.
“Provinsi Sumut merupakan provinsi yang paling tinggi tingkat peredaran narkoba bahkan berdasarkan data di antara kabupaten/kota di Sumut. Kabupaten Toba menempati tertinggi kedua dimana peredaran narkoba sudah sampai ke tingkat desa dan berdasarkan hasil mitigasi, untuk Kabupaten Toba tingkat peredaran tertinggi tahun 2022 berada di Porsea dan tahun lalu di Ajibata. Maka dari itu melalui sosialisasi ini juga menjadi bahan dan upaya untuk menyadari betapa pentingnya bahaya narkoba,” ujarnya.
Augus Sitorus mengharapkan agar melalui tanya jawab dalam kegiatan sosialisasi ini akan menghasilkan saran dan solusi dari berbagai pihak dalam menghadapi bahaya narkoba karena tugas ini adalah tugas bersama dan pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.
“Apa langkah-langkah strategis yang akan kita ambil memerlukan saran dan peran dari setiap stakeholder baik tokoh agama, masyarakat, bahkan sekolah-sekolah agar masyarakat yang belum terkena dampak narkoba dapat dilindungi dan yang telah terdampak bisa ditangani melalui rehabilitasi,” ucapnya
Kegiatan dirangkai juga dengan melakukan penyerahan buku saku anti narkoba dan leaflet bahaya narkoba secara simbolis kepada para narasumber dan mewakili peserta dan pemerintah Kabupaten Toba yang diwakili Pj. Setdakab Toba dan Kaban Kesbangpol Toba.
Diskusi dan tanya jawab dipandu oleh Robinson Siagian dengan menghadirkan narasumber yakni Kepala BNN Pematangsiantar, Tuangkus Harianja, Kaban Kesbangpol Toba, Jossip Broztito Sianipar, Penggiat Narkoba Erikson Napitupulu, dan Kabid Kewaspadaan Dini Kesbangpol Provsu, Budiyanto Tambunan.
(Basrin nababan)