Belajar Sejarah atau Membelajari Sejarah

Foto/dok-ist

RENGASDENGKLOK, ZINEWS | “Tujuan belajar sejarah tentu bukan untuk bisa menjawab dengan luar kepala (menghafal) tentang peristiwa demi peristiwa yang terjadi. Namun untuk mengambil pelajaran baik atau sisi hikmahnya, agar tidak mengulangi peristiwa atau hal-hal buruk yang pernah terjadi.”

Berangkat dari pemahaman tersebut di atas, maka akan sia-sia lah bagi mereka yang mengetahui sejarah, namun justru menjadi bagian yang terus mengulang-ulang terjadinya peristiwa atau hal-hal buruk peristiwa sejarah.

Sejarah tentang keruntuhan kerajaan misalnya, jangan hanya dihafal dengan fasih tentang siapa atau subyek yang terlibat atau dihafal sebab akibatnya yang menyertainya, namun juga disertai dengan gerakan masif untuk memberikan penyadaran moral untuk tidak lagi mewarisi penyebab keruntuhannya. 

Secara umum penyebab keruntuhan kerajaan didominasi oleh adanya perebutan kekuasaan melalui adu domba, intrik, pengkhianatan dan sebagainya dengan menihilkan tata krama, tata cara, adab, tepo seliro, unggah-ungguh, paugeran. Dan jika penyebab itu terus menerus terulang atau bahkan dipercanggih lagi pengulangannya, maka makna belajar sejarah itu telah melenceng jauh dan justru dipetik pelajarannya pada sisinya yang buruk.

Rengasdengklok, 15 Januari 2023

Bacaan Lainnya
  • Penulis : Om Djoe

Pos terkait