Tangerang, ZI – Melayani sesama manusia/pelayanan rohani terhadap masyarakat haruslah menjadi gaya hidup ataupun lifestyle setiap orang percaya kepada Tuhan dan bisa dilakukan oleh semua orang. Termasuk dalam karegori tersebut Benny Budhijanto seorang komersil direktur di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di sektor properti, perhotelan dan ritel sangat memegang teguh akan prinsip kebenaran tersebut dalam melaksanakan Perintah Tuhan pada pelayanan kerohanian.
Sesuai dengan pantauan Media ZI di lingkungan masyarakat di Tangerang pada hari Minggu (04/07/21), Korem 052/Wijayakrama melaksanakan pelayan bersama Ministry 91 terhadap masyarakat.
Sesuai dengan penuturan Benny Budhijanto, bahwa memulai pelayanan kerohanian sejak bertobat di tahun 2004 lalu yakni dari pelayanan gereja lokal maupun sampai di luar gereja lokal. Di luar gereja mereka juga melayani di Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, Lembaga Pemasyarakatan hingga ke Full Gospel Businessman Fellowship Indonesia.
Pada tahun 2016 silam bersama sama dengan teman Interdenominasi telah mendirikan Yayasan Rumah Doa Segala Bangsa, yang memiliki visi untuk menyiapkan Rumah Doa 24 jam bagi semua orang percaya dengan memperlengkapi semua anggota yang ada.
Di masa pandemi covid 19 ini bersama Kasiter Korem 052 Wijayakrama Bapak Kolonel M. Situmorang, melakukan pelayanan yang diberi nama Ministry 91, dimana Bapak M. Situmorang menjadi pembina dalam pelayanan Ministry 91 tersebut. Selain melayani para anggota TNI/ POLRI pada khususnya, mereka juga melayani semua warga masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Korem 052/Wijayakrama yang menbutuhkan pelayanan jasmani maupun rohani.
Menguat Dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI dan PIKI Sumut
Bagi seorang Benny Budhijanto pelayanan kerohanian harus menjadi gaya hidup dan tidak hanya dapat terlihat secara fisik tetapi juga dapat ditunjukkan lewat kanal digital, yakni lewat media sosial seperti instagram , facebook, dan lain sebagainya, karena melalui media sosial online maupun offine merupakan latar belakang yang sangat berbeda beda, dimana Benny Budhijanto dan rekan dapat memberikan stigma pelayanan “Gereja Tanpa Tembok” dan keberadaan gereja tanpa anak muda merupakan kondisi yang dapatkan disimpulkan seperti mati suri.
Bersama Creator for Next Gen, mengadakan sebuah conference bagi anak muda yang bernama REAL Church Conference (Relevant, Empower, Aunthentic, Loving) yang diadakan setiap tahunnya sejak tahun 2018 lalu bersama (alm) Ps Raditya Oloan, Ps Christofer Tapiheru, Ps Yerry Pattinasrany, Franky Kuncoro,
Creator For Next Gen kehilangan sosok Ps Raditya Oloan yang sudah mendahului kita semua di awal Mei 2021, tetapi pelayanan yang dilakukan Raditya Oloan tidak akan pernah mati dan akan selalu dikenang karena begitu banyak anak muda yg telah menjadi muridnya di seantero Indonesia ini.
(Marbum/Sianturi)