Solo, ZI – Kehadiran sebuah buku dengan judul KESAKSIAN PERJUANGAN yang tulis oleh seorang hakim Djuyamto, SH, MH, saat ini sebagai Humas di Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Jakarta Utara, Jl. Gajah Mada No.18, RT.3/RW.1, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, dan dalam waktu dekat akan dipindah tugas ke PN Jakarta Selatan ini, merupakan penggalan kisah nyata sejak dia berprofesi sebagai hakim.
Hal ini diperkuat dengan hasil-hasil pertemuan melalui Forum Diskusi Hakim Indonesia (FDHI), [bagian dari Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI)], yang menginginkan adanya perubahan dengan memenuhi hak-haknya sebagai hakim.
Konfirmasi redaksi zonaintegritas.news ke Djuyamto sebagai penulis buku KESAKSIAN PERJUANGAN, melalui WhatsApp pada Jumat (21/01/2022) pukul 11:34 WIB, menanyakan, alasan dan dorongan apa sehingga melahirkan sebuah buku dengan judul “Kisah Perjuangan”, termasuk dalam pemilihan judul buku?…
Ini petikannya,..
Kesaksian dalam bentuk serial catatan kecil terkait perjuangan hakim-hakim muda menuntut hak-hak konstitusional hakim telah usai saya tulis. Lazimnya sebuah kesaksian, tentu berdasarkan apa yang saya lihat, saya dengar, saya alami sendiri.
Namun pandangan maupun pendengaran saya juga ada batasnya, sehingga bisa saja ada yang luput atau keliru mengenai apa yang saya tuangkan dalam catatan, itulah sebabnya saya beri judul Nukilan Sejarah, karena barangkali ada segmen atau episode lain yang tidak saya ketahui dan alami, tapi bisa saya pastikan tak ada catatan yang berupa karangan cerita. Semua nyata terjadi.
Catatan kesaksian ini tidak diniatkan untuk tujuan mem-pahlawan-kan orang per orang atau kelompok apalagi saya pribadi. Namun semata hanya agar ada data dokumenter terkait peristiwa penting dan bersejarah dalam dinamika kekuasaan kehakiman di Indonesia. Hal ini sebenarnya sudah lama menjadi keinginan teman-teman aktivis Forum Diskusi Hakim Indonesia (FDHI) untuk membuat semacam buku putih. Namun setelah sekian lama belum terwujud karena kesibukan.
Keinginan saya pribadi untuk menulis catatan tersebut akhirnya makin kuat setelah pada awal tahun 2021 ada permintaan dari Ketua Kamar Pembinaan MA RI Prof Takdir Rahmadi melalui asisten beliau agar para aktivis FDHI mengirimkan catatan berupa kisah nyata saat memperjuangkan kesejahteraan hakim. Di mana dari catatan-catatan tersebut akan dijadikan sumber penyusunan buku putih yang akan ditulis beliau seputar perjuangan mewujudkan kesejahteraan hakim pada Kekuasaan Kehakiman. Mendengar permintaan tersebut, saya menjadi lega dan semangat, karena hal itu merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan dari pimpinan MA atas apa yang telah sekian lama diperjuangkan para hakim muda dengan segala dinamikanya.
Baca juga:
- ‘Cembokur’ Bertopeng Politis di Isu Investasi Gibran dan Kaesang
- Integritas Bukan Sebatas Jargon
- Hakim MA: Tidak Penuhi Syarat Formil, PK II Joko Soegiarto Tjandra Ditolak
Merespon permintaan Ketua Kamar Pembinaan MA tersebut, maka kami (saya, pak Sunoto Abu Majid, pak Teguh Satya Bhakti, pak Saiful Majid Piliang) kemudian mempercayakan kepada pak D.y Witanto untuk menyusun catatan sejarah dimaksud dan setahu saya telah diserahkan kepada beliau.
Sedangkan mengapa saya masih menulis catatan tersendiri, pertimbangannya adalah guna melengkapi dokumentasi sejarah dalam perspektif kesaksian saya sendiri. Sumber-sumber catatan selain teman-teman aktivis FDHI, tentu juga pihak-pihak lain yang saya sebutkan baik itu personal maupun lembaga yang bisa dikonfirmasi kebenarannya. Kemudian link berita media online yang memuat berita mengenai peristiwa yang saya sebutkan dalam catatan juga menjadi salah satu sumbernya.
Akhirnya saya kembalikan semua catatan sejarah ini kepada para pembaca sepenuhnya, baik yang akan menyikapinya secara positif maupun sebaliknya. Namun tentu harapan saya, catatan sejarah ini setidaknya bisa menyumbangkan sedikit informasi mengenai sebuah episode upaya yang tidak mudah, yang dilakukan para hakim dalam memperjuangkan hak-hak konstitusionalnya. Terima kasih atas semua pihak yang telah berkenan membaca dan meresponnya.
Demikian paparan singkat dari seorang hakim penulis buku KESAKSIAN PERJUANGAN Djuyamto, SH, MH, semoga kehadiran buku tersebut menjadi poin penting di lembaga terkait secara khusus Mahkamah Agung RI demi terwujudnya hak-hak konstitusional hakim Indonesia.
(raja)