“Tolak Pasien Rujukan, Pelayanan di RSUD Siak Semakin Meleset di Saat Bupati Canangkan Program Melesat.”
SIAK,
Salah seorang Pasien rujukan dari Puskesmas Kecamatan Dayun, tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas RSUD Tengku Rafi’an milik Pemerintah Kabupaten Siak. Akibat kurang respon dan pelayanan tersebut, bayi dalam kandungan salah seorang warga tak tertolong dan meninggal dalam kandungan.
Menurut penuturan Rifki yang merupakan warga Kampung Banjar Seminai, Kecamatan Dayun yang juga aktif sebagai wartawan salah satu media online di Kabupaten Siak mengatakan, kalau dirinya bersama istri dirujuk ke RSUD Tengku Rafi’an milik Pemkab Siak, oleh bidan Puskesmas Dayun, setelah dilakukan pemeriksaan intensif dengan hasil denyut jantung anak dalam kandungan isterinya tak lagi terdeteksi.
Namun, saat sampai di RSUD Siak malah petugas piket yang ada mengatakan, jam pelayanan sudah habis, bahkan surat rujukan yang dibawa Rifki tidak direspon sama sekali.
“Sudah tutup pak, pelayanan buka sampai jam 11.00 wib, besok saja kembali kesini pak,” ucap Rifki menirukan perkataan petugas yang jaga sambil membawa surat rujukan yang tidak direspon, pada Sabtu (27/07/2024).
Mengalami kejadian tersebut dengan rasa kesal teramat sangat, Rifki bersama isteri yang dalam kondisi was-was dan cemas tersebut, akhirnya pulang ke rumah yang berlokasi di Kecamatan Dayun, dengan menaiki sepeda motor
Kepada awak media ini Rifki juga menjelaskan bahwa dirinya sempat menelepon Direktur RSUD Siak Dokter Hartini. Tapi hanya mendapat jawaban tanpa solusi atau low respon, bahkan Dokter Hartini sempat mengatakan, menyuruh Rifki mendaftar secara Online agar bisa cepat.
“Setelah mencoba menghubungi ibu Direktur RSUD Siak dan tidak mendapat solusi yang berarti, sayapun langsung pulang ke rumah bersama isteri,” sebut Rifki
Rifki juga mengatakan, kalau pada Sabtu pagi dirinya kembali ke RSUD Siak bersama isteri mengikuti instruksi pihak RSUD Siak dihari sebelumnya, dengan menaiki sepeda motor. Namun setelah dicek anak dalam kandungan isterinya dipastikan sudah dalam kondisi meninggal tak tertolong lagi.
“Hari ini aku ke RSUD Siak lagi sama Isteri, namun setelah dicek dengan hasilnya anak aku sudah meninggal dah,” ungkap Rifki dengan nada sedih dan kesal
“Memang dari Puskesmas Dayun detak jantung anak didalam kandungan tidak terdeteksi, cuma sangat Sayo kesalkan kok Pasien rujukan ditolak dengan alasan pendaftaran ditutup. Bagaimana sistem seperti itu kalau sifatnya emergency?,” Ucap Rifki menambahkan lagi
Sementara itu, Ketua LSM Forum Komunikasi Rakyat Indonesia Syahnurdin sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Tengku Rafi’an Siak seperti itu, dan meminta kepada Pak Bupati Siak agar mengevaluasi manajemen yang ada, serta di isi oleh orang yang berkompeten, bahkan kalau perlu Direktur RSUD sekarang diganti dengan orang yang betul-betul peka dan punya naluri merespon dengan solusi terbaik
“Kita sangat prihatin sekali atas kejadian ini, masih adanya penolakan Pasien rujukan. Sudah jelas RSUD Siak ini merupakan plat merah bukan Swasta, yang dibangun menggunakan uang rakyat. Memang si bayi sudah meninggal dunia, namun si ibu kan harus di tangani segera atau ada solusi yang terbaiklah. Masak dalam kondisi hamil 8 bulan si ibu bayi harus terpaksa pulang bolak balek ke Kecamatan Dayun, naik sepeda motor lagi,” Tutur Syahnurdin, Sore Sabtu (27/07/2024)
“Kita minta agar pak Bupati Siak mengevaluasi manajemen RSUD Siak atas adanya kejadian ini, kapan perlu Direkturnya diganti, agar pelayanan yang dicanangkan pak Bupati Siak dengan program Melesat itu tidak menjadi Meleset akibat di isi oleh orang-orang yang tak berkompeten. Ia juga meminta atas meninggalnya anak di dalam kandungan ibunya Direktur RSUD Siak harus bertanggung jawab. Tutup Syahnurdin melanjutkan. (Tim Aliansi/Red)