Surakarta, ZInews – Djuyamto, SH, MH, resmi sebagai Ketua Umum ASTA (Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia) Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2021-2025 bersama pengurus lainnya, setelah dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Umum ASTA Pusat Master Bambang Nugraha, di Hotel Red Chili Solo, Sabtu (19/02/2022).
Dalam amanahnya, Ketua Umum ASTA Pusat Master Bambang Nugraha, menyampaikan, “Kepada pengurus yang dilantik agar segera bekerja dan jangan pernah menyerah dalam menghadapi persoalan atau dinamika di lapangan, selalu koordinasi dan komunikasi antar pengurus maupun dengan pengurus pusat.”
Sementara Ketum ASTA Jateng yang baru dilantik, Djuyamto, mengatakan, dengan adanya amanah tersebut merupakan suatu tugas berat dan penuh tanggung jawab, pastinya akan dijalankan sesuai dengan visi misi AD/ART ASTA itu sendiri.
“Ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri jika diberi kepercayaan menjabat sebagai Ketua Umum ASTA Prov. Jateng, bersama rekan-rekan pengurus lainnya. Tentu, langkah awal adalah konsolidasi kepengurusan. Selanjutnya segera menyusun program-program kegiatan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” ucap sosok pemrakarsa Kartosuro Greget itu.
Pria yang akrab disapa mas Djoe ini juga memastikan, selain akan menyusun program jangka pendek, menengah dan panjang, juga akan segera merintis dan membentuk kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.
Baca juga :
Perisai Diri Sukoharjo Cup 2021, Lahirkan Generasi Pesilat Tangguh dari Kota Makmur
Djoeyamto: Pencak Silat adalah Sebuah Warisan yang Perlu Dijaga
“Kita pengurus akan segera bergerak dan merintis di tingkat kabupaten/kota yang masih kosong. Di mana untuk sementara ini baru ada 8 (delapan) pengurus tingkat kabupaten/kota di Jateng ini. Kita optimis akan laksanakan tanggung jawab ini dengan baik serta menjaga marwah dari ASTA sendiri,” tutup Djuyamto yang juga berprofesi sebagai hakim itu dengan mantap.
Untuk diketahui, Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (ASTA) yang baru berdiri pada bulan Agustus 2019 telah memiliki Pengurus Provinsi yang tersebar di 19 Provinsi seluruh Tanah Air. ASTA sebagai wadah seni beladiri tradisional menjadi rumah bagi beberapa aliran beladiri tradisional Indonesia yang merupakan warisan leluhur, seperti pencak silat Surokartanan, pencak minang, PSHT, dan sebagainya.
Semoga para warisan leluhur tetap terjaga dan selalu dilestarikan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi negara luar, menunjukkan bahwasanya Indonesia sungguh kaya dan luar biasa akan suku, budaya serta adatnya.
Acara pelantikan dengan menerapkan protokol kesehatan ini turut dihadiri pengurus KORMI Jateng, Polresta Surakarta, Kodim Surakarta dan Dispora Surakarta, serta undangan lainnya.
(raja)