Dukungan Lintas Sektor Dalam Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Perorangan Di PKM Pengasinan

Bekasi, ZI – Dalam rangka menyusun pedoman manajemen puskesmas yang mengacu pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 44 tahun 2016, maka pada 20 Juni 2024 lalu, UPTD PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat/ Puskesmas) Pengasinan, Kecamatan Rawa Lumbu menggelar Lokakarya Mini Lintas Sektor.

Lokakarya ini dilaksanakan di Ruang Rapat Cangkringan Hotel Merapi Merbabu

Jln. Cut Meutia Kel. Sepanjang Jaya Kec. Rawalumbu. Selain dihadiri jajaran UPTD PKM Pengasinan, acara loka karya ini juga dihadiri oleh Camat Rawalumbu, Lurah Pengasinan, Lurah Sepanjang Jaya, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Rawalumbu, Kepala KUA, UPP dan PNFI Kecamatan Rawalumbu, Pimpinan RS SILOAM Sepanjang Jaya, Babinsa dan Babintrantibmas Pengasinan dan Sepanjang Jaya, Ketua Tim Penggerak PKK, LPM, PLKB, Ketua Yayasan Pendidikan Tunas Global dan Mahanaim, Forum RW, Klinik Citra Medika dan Sahara Medika, dan kepala² sekolah di lingkup wilayah Pengasinan dan Sepanjang Jaya.

Adapun agenda dalam Lokakarya ini yaitu,

Paparan analisa situasi kesehatan wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengasinan serta evaluasi kinerja Puskesmas

Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat akan jenis pelayanan Puskesmas. dan sosialisasi kegiatan UKP dan UKM tahun 2024

Identifikasi peran lintas sektor dalam Upaya Kesehatan Masyarakat.

Beberapa poin yang dibahas, yaitu:

Masalah Stunting dan gizi masyarakat

Kematian Ibu dan, Kesehatan Ibu dan Anak

Pencegahan Penyakit Menular (TBC, HIV, DBD, Filariasis Zoonosis)

Pencegahan Penyakit PD3I

Kesehatan Lingkungan dan PHBS, dan

Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Capaian SPM dan PKP 2023 serta SPM PKP triwulan 1.

Capaian kegiatan BIAS MR, HPV dan DT Td yang tidak menyeluruh dan ada

beberapa penolakan dari sekolah, khususnya dari Yayasan Tunas Global.

Pembahasan Kegiatan Upaya penanggulangan stunting dan perbaikan gizi masyarakat.

Pembahasan kegiatan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui

kegiatan kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi, revitalisasi posyandu.

Pembahasan kegiatan upaya pencegahan penyakit tidak menular, Hipertensi,

Diabetes, kanker serviks dan kesehatan jiwa.

Pembahasan kegiatan pencegahan TBC dan HIV.

Identifikasi peranan masing-masing lintas sektor :

Lurah menggerakkan masyarakat;

PKK terlibat dalam kegiatan monitoring dan pembinaan posyandu;

KUA dan Kelurahan berkomitmen akan mengirimkan calon pengantin ke

Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan calon pengantin;

UPP akan melakukan koordinasi dan monev kegiatan UKS

Lalu, Pembahasan dilema capaian imunisasi SD Pengasinan 2 dan penolakan imunisasi di Tunas Global. Pendapat kepala sekolah guru bahwa surat izin yang tertulis kertas pemberitahuan imunisasi perlu diperbaiki narasinya. karena tertulis apabila terjadi sesuatu tidak bertanggung jawab. ketika terjadi kejadian pasca imunisasi maka sebetulnya ada sistem pelaporan dan investigasi kejadian pasca imunisasi berjenjang.

Masalah dengan yayasan karena ada kejadian ikutan pasca imunisasi yang

membuat kondisi yang tidak menguntungkan pihak sekolah. Sehingga pihak yayasan membuat surat pernyataan menolak imunisasi di sekolah.

Solusi yang ditawarkan pihak sekolah, orang tua disarankan untuk membawa

anak langsung ke Puskesmas atau ke dokter keluarga masing-masing karena sekolah tidak menghendaki adanya pelayanan imunisasi. kemudian pihak sekolah memantau dan melaporkan jumlah anak yang dilakukan imunisasi.

Namun secara keseluruhan, tiap sektor berkomitmen untuk mendukung

pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan dalam wilayah

Kelurahan Pengasinan dan Sepanjang Jaya berupa:

1. Penanggulangan stunting melalui pemberian makanan tambahan

berbasis lokal pada balita dan ibu hamil KEK.

2. Pencegahan kematian Ibu dan bayi dengan pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang bermutu paripurna dengan penguatan kemitraan

sarana kesehatan swasta dan jaringan Puskesmas.

3. Penguatan Upaya Kesehatan Masyarakat Bersumber Daya Masyarakat melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor

4. Peningkatan pelaksanaan skrining kesehatan jiwa dan penyakit tidak

menular.

5. Upaya pencegahan penyakit menular, TBC, HIV, Kecacingan, DBD,

Covid.

6. Perbaikan sanitasi

total berbasis masyarakat (STBM) dan

pengelolaan Air Minum sehat untuk keluarga.

Komitmen ini dituangkan dalam sebuah Surat Pernyataan Dukungan Dan Komitmen, yang ditanda tangani oleh semua pihak. (ADV/ZI)