Oknum Kepsek Diduga Selingkuhi Bendahara Komite Sekolah

Kota Bekasi, ZI – Buntut isu selingkuh Kepala SMA Negeri 13 Bekasi dengan bendahara komite (berinisial AD—red) dan penyelewengan penggunaan dana tunai yang disetor orangtua siswa untuk kepentingan pribadi, siswa sekolah berunjuk rasa di lapangan sekolah.

Aksi tersebut menolak perilaku bejad kepala sekolah dengan bendahara komite. Selain menolak perilaku bejad Kepala Sekolah (kepsek), siswa juga mengaku sangat keberatan uang setoran tunai orangtua mereka digunakan Kepsek bersama bendahara komite untuk kepentingan peribadi.

Keresahan para siswa tidak hanya sampai di situ, mereka juga disuruh menandatangani kertas kosong di salah satu ruangan tanpa membawa telepon gengam (HP). “Kami tidak mengerti apa tujuan disuruh menandatangani kertas kosong tersebut,” kata salah seorang siswa yang minta jangan ditulis namanya. 

Ratusan pengunjuk rasa berhasil diyakinkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Ketua Komite Sekolah agar membubarkan diri dan masuk ruang kelas untuk mengikuti mata pelajaran. Walau tampak kecewa, karena kepsek dan bendahara komite tidak berada di lingkungan sekolah, perlahan para siswa membubarkan diri dan masuk ruang kelas.

Diberitakan sebelumnya, rencana Rapat Komite Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Kota Bekasi, Rabu (24/7) yang digagas Kepala Sekolah, Hasim, berujung kisruh.

Rapat komite tersebut kisruh karena diduga tidak resmi diketahui orangtua siswa secara keseluruhan, atau tidak diundang, tetapi kepsek hanya mengundang sekitar 24 orang yang seyogyanya ratusan orang. 

Mengetahui undangan rapat komite bukan oleh ketua komite, namun oleh kepala sekolah, beberapa orangtua mendatangi rencana rapat dan menolak rapat dilanjutkan karena tidak melalui prosedural. 

“Yang patut mengundang rapat komite adalah ketua/pengurus komite, bukan kepala sekolah. Saya tahu niat kepala sekolah ingin mengganti ketua komite karena lebih dahulu mengendus penggunaan dana tunai olek kepsek bersama bendahara komite untuk kepentingan pribadi,” kata orangtua siswa berinisial TPS. 

Namun kepsek, tetap ngotot agar rapat komite diteruskan. Adu mulut antara orangtua dengan kepsek pun tak terelakkan hingga terungkap kata-kata yang menjurus tudingan perselingkuhan kepsek dengan bendahara komite. 

Situasi pun semakin memanas ketika TPS melontarkan kata-kata yang menuding dugaan selingkuh kepsek dengan bendahara komite.

“Sewaktu Wisuda/Pelepasan Siswa/Siswi Kelas XII di Malang, Jawa Timur, saya tahu kamu menginap di hotel mana dan dengan siapa,” kata TPS.

Munculnya kalimat yang mengarah dugaan perselingkuhan tersebut menjadi kunci keberhasilan protes dari orangtua siswa/siswi agar rapat komite dihentikan.

Nampaknya, protes yang disampaikan TPS mendapat dukungan dari sejumlah orangtua siswa. Dengan sumringah para orangtua siswa keluar ruangan ketika rapat komite diurungkan.

TPS yang terdengar lebih banyak protes terhadap rapat komite tersebut kepada ZI mengatakan, rapat komite itu sengaja dilakukan kepsek tanpa prosedural yang bertujuan ingin mengganti ketua komite yang sudah mulai mengendus penggunaan uang tunai oleh kepsek bersama bendahara komite tanpa persetujuan ketua komite. 

Ketua komite yang dipilih orangtua siswa menurut TPS ingin diganti oleh kepsek agar uang tunai yang disetor orangtua siswa ke bendahara komite seenak kepsek dan bendara komite sekolah menggunakannya tanpa laporan yang jelas.

“Kuat dugaan, ratusan juta uang tunai yang disetor orangtua siswa kepada bendahara komite sekolah digunakan kepsek bersama bendahara komite tanpa diketahui ketua komite,” kata TPS. 

Sewaktu siswa kelas XII sekolah tersebut dalam Pelepasan/Wisuda di Malang, Jawa Timur, lanjut TPS, kepsek bukannya bersama-sama rombongan, tetapi diduga keras berduaan dengan bendahara komite naik pesawat.

“Di Malang, Jawa Timur pun,” kata TPS, “Hotel kepsek dan bendahara komite terpisah dari hotel rombongan sekolah. “Kuat dugaan hubungan keduanya sudah jauh hingga perselingkuhan, dan sudah terendus oleh orang-orang di sekolah itu.”

Ketika kisruh rencana rapat komite tersebut dan informasi perselingkuhan itu hendak dikonfirmasi kepada kepsek maupun kepada bendahara komite sekolah, tidak berhasil. Kepsek segera berlalu dan gerbang sekolah langsung ditutup menghindari kejaran wartawan. (RED)