Medan, ZI – Meski berlangsung dengan Zoom karena situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di saat sekarang ini kebaktian singkat sebagai rutinitas bulanan tetap berlangsung dengan hikmat di Perumahan Dosen Universitas HKBP Nommensen Medan, Jl. Karya Rakyat, Kelurahan Sei Agul, Medan, Jumat (17/09/2021).
Acara partangiangan (kebaktian-red) Kompleks sebagai sebuah bentuk persekutuan yang dirancang sebagai pembenahan karakter Kristen berlangsung dengan hikmat. Dalam acara ini Ketua STM Kompleks Dra. Charles M. Sianturi, MSBA, mengatakan, kebaktian melalui Zoom ini tetap diperlakukan sebagai komunitas sosial kristen untuk saling berbagi dan memuliakan nama Tuhan.
Drs. Charles M. Sianturi, MSBA, yang merupakan lulusan S2 University Of Illinois Amerika Serikat ini mengatakan, program kerja STM Partangiangan tetap dilakukan dengan model online.
“Melalui Zoom ini program kita jalankan sebagai wujud komitmen kita untuk membumikan karakter kristen yang benar,” tegas Mantan Wakil Rektor II UHN Medan ini.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dr. Pantas H. Silaban, SE, MBA, bahwa partangiangan online Via Zoom tetap dilakukan tanpa mengurangi hikmat dan makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam kotbahnya, S. Ir. Henry Hutabarat, MS, dalam kotbahnya yang diambil dari Mazmur 37: 21-27 mengatakan, “Saat ini kondisi negara kita yang dilanda pandemi Covid-19 membuat kondisi krisis dan sangat sulit dalam banyak hal. Tetapi ditengah kondisi itu saatnya kita perlu mempunyai keyakinan seperti Raja Daud yang punya iman teguh dan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Sekalipun dalam situasi yang sangat sulit, kita perlu membangun keluarga kristen yang baik dan benar menurut standard Tuhan. Raja Daud adalah raja yang sangat bijaksana yang selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya,” seru St. Ir. Henry Hutabarat.
St. Ir.Henry Hutabarat, MS, kembali mengatakan, “Keluarga yang hidup dan benar di hadapan Tuhan harus kita tunjukkan. Adapun ciri keluarga hidup yang benar dihadapan Tuhan adalah hdup percaya kepada Tuhan, taat akan Firman Tuhan dan punya keyakinan kepada Tuhan sekalipun dalam situasi bagaimanapun. Kemudian keluarga hidup yang benar di hadapan Tuhana adalah hidup yang punya kepedulian sosial yang tinggi, mau berbagi dengan sesama sebagai saluran berkat,” ujar St. Ir. Henry Hutabarat, MS.
“Untuk itu, panggilan sebagai keluarga hidup yang benar di hadapan Tuhan harus kita wujudkan karena itu adalah sebuah panggilan yang sangat hakiki. Keluarga hidup yang benar anak cucunya akan dibekati oleh Tuhan. Anak cucu keluarga hidup yang benar tidak akan pernah meminta-minta roti seperti Raja Daud yang diberkati oleh Tuhan,” tegas St. Ir. Henry Huatbarat, MS, yang pernah menjadi Dekan Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nommensne Medan ini.
Hadir dalam partangiangan ini Wakil Rektor III Dr. Ir. Sindak Hutauruk, MSEE, Dr. Ir. Hotman Manurung, MS, Mantan Rektor UHN Medan Dr. Ir. Jongkers Tampubolon, M.Sc, Dr. Ir. Parlindungan Laumbanraja, MS, Drs. Darma Manalu, M.Si, Dr. Ir. Erika Pardede, MSc, Mangasa Sinurat, SE, SH, M.Si, Prof. Dr. Ir. Hasan Siturous, MS, Dr. Neny Ika Simarmata, M.Psi, Ir. Johndikson Aritonang, MS, dan yang lainnya.
(Jrg)