Kartasura, ZI – Para peserta yang lolos ke babak Silver Show 20 besar Idola Greget Solo Raya Tahun 2021 mendapatkan Coaching di Hotel Pramesthi, Kartasura, Minggu (10/10/2021) pagi.
Adapun kedua puluh peserta tersebut adalah: Adi Hendrawan (Karanganyar), Danang Kurniawan (Sukoharjo), Sidik Pratomo (Sukoharjo), Ika Maya Sari (Boyolali), Kamdani Rusleidi (Karanganyar), Candra Andrianto (Klaten), Agus Widodo (Sukoharjo), Mulyadi ( Sukoharjo), Adrian Wahyu Krisnanto (Kartasura), Yurita Nafa (Sukoharjo), Rizky Fajar Herlambang (Sukoharjo), Intan Kusuma Dewi (Sragen), Amita Eka Diana Hartanto (Sukoharjo), Anom Seno Prakoso (Boyolali), Eko Rudi Cahyono (Surakarta). ), Ariffudin (Surakarta), Novendra Yudiantoro (Surakarta), Yoga Pratama Syafuad (Sukoharjo), Clarita Hera Hatmisari (Boyolali) dan Septian Dwi Cahyo (Wonogiri).
Dalam kesempatan acara yang dipandu host kocak saudara Agung Banana dan Widhi Kocrit ini, para peserta mendapatkan pelatihan dari dua narasumber sebagai pemrakarsa Kartasura Greget Djuyamto, SH, MH, dan Agi Sugiyanto, CEO PT Media Musik Proaktif.
Selaku pemrakarsa, juga sosok yang memberikan gerakan-gerakan aksi sosial Kartasura Greget Djuyamto, SH, MH, dan berprofesi sebagai hakim di Pengadilan Jakarta Utara ini dalam paparannya mengusung tema “Tentang Khasanah Budaya”.
“Sebagai orang Jawa, ingat pepatah Jawa yakni, Wong Jawa Aja Lali Sangkan Paraning Dumadi. Ingat leluhur dan apa yang telah kamu berikan bagi tanah kelahiran,” katanya.

Ia mengisahkan, setelah bertemu dengan musisi Kartasura Andi Zate, akhirnya dibentuklah Kartasura Greget.
“Jadi Kartasura Greget adalah greget cinta akan budaya,” ujar yang akrab disapa Mas Djoe ini.
Terkait penyelenggaraan Idola Greget Solo Raya 2021 Mas Djoe, menjelaskan, penyelenggaraannya merupakan kelanjutan dari tahun 2020.
“Yang utama tentu saja pesertanya perluas ke Solo Raya. Mengapa begitu, karena kita ingin ada semangat untuk berkarya yang dimunculkan oleh para talenta di seluruh Solo Raya, karena kita tahu banyak talenta-talenta di Solo Raya bahkan di Jawa Tengah,” katanya.
Lanjutnya, lagu-lagu yang diaudisikan merupakan lagu ciptaan putra daerah yakni lagu-lagu Pop Jawa. Termasuk tahapan-tahapan Idola Greget Solo Raya 2021 hampir sama dengan Idola Greget 2020.
“Tidak menutup kemungkinan setelah sukses di level Solo Raya, akan meningkat di level Jawa Tengah bahkan Nusantara. Namun, tentu ada evaluasi dari perbaikan mengenai penjurian atau penilaian kepada para peserta,” tegasnya.
Sementara Agi Sugiyanto, menjelaskan, tentang materi yang bersifat implementatif sehingga mudah dipraktekkan oleh para peserta.
“Ketika kita membuat lagu itu dibuat untuk sendiri apa orang lain, bagaimana kita membuat lagu yang disukai pasar, jangan sungkan-sungkan browsing di Youtube untuk dicermati. Bagimana membuat lagu yang enak dulu, liriknya harus unik jangan linier, harus ada ‘racun’ atau gimmick, sehingga akan tercipta lagu yang jackpot atau booming atau viral,” ujarnya.
Agi berharap agar jangan lelah untuk terus mencoba karena setiap orang punya potensi untuk berkarya.
“Coba lagi, coba lagi, dengan lagu jackpot will mendapatkan materi atau pendapatan yang banyak, semua orang bisa kaya tergantung keuletan dalam berkarya, harus benar-benar fokus dan terarah cari celah agar bisa viral,” terangnya.
Terkait industri musik di Indonesia saat ini, ia memaparkan, memulai mengalami sebuah siklus, jika terlebih dahulu mengenal CD dan VCD meski rawan akan adanya pembajakan.
“Saat ini era digital lebih tertata ada hak-hak, di era digital lebih memberikan keleluasan untuk berkembang bahkan yang datang dari daerah, banyak penyanyi lokal punya Channel sudah punya kekuatan untuk berkembang,” ulasnya.
Dalam peran serta proaktif di ajang Idola Greget Solo Raya, foto akan membantu melahirkan penyanyi potensial yang bukan hanya jadi jago kandang.
“Kami akan membantu melahirkan penyanyi, pembuat lagu yang bisa digunakan sekarang untuk setiap karya yang diuji oleh kekutan pasar, jika akan dilirik pasar,” jelasnya.
Acara yang berlokasi di Benteng Keraton Kartasura ini berjalan dengan lancar serta menerapkan protokol kesehatan sekaligus diumumkan juara Vlog, dengan sejumlah kriteria penilaian dewan juri memutuskan 3 (tiga) orang peserta menjadi pemenang yakni, Juara 3 (tiga) Clarita Hera Hatmisari [Boyolali], Juara 2 (dua) Novendra Yudiantoro [Surakarta], dan Juara 1 (satu) Ariffudin [Surakarta] dan mendapatkan uang pembinaan dari panitia.
(rsc/raja)