Proyek “Siluman” Sudin Perumahan Jakpus Tuai Kritikan Atas Pekerjaan Diduga Asal Jadi

Jakarta

Banyaknya Proyek yang dijumpai di daerah Jakarta Pusat yang tidak memasang papan proyek (Papan Informasi) dapat dikategorikan, Proyek bagakain pekerjaan ‘Siluman’. Proyek siluman ini marak ditemukan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Ironisnya, proyek ‘siluman’ ini diduga “dipelihara” oknum pejabat tertentu sehingga luput dari Pengawasan Konsultan Pengawas yang menggunakan APBD Jakarta.

Papan proyek diduga sengaja tidak dipasang rekanan pelaksana untuk menghindari pemantauan sosial kontrol dari masyarakat.

Ada dugaan unsur sengaja agar masyarakat tidak mengetahui besaran dan sumber pendaannya. Demikian dijelaskan, Kampanye Sitanggang penggiat Anti Korupsi dari Non Goverment Organization Jaring Pelaksa Antisipasi Keamanan (NGO Jalak) kepada awak media.

Iya menambahkan, hampir semua kegiatan proyek yang diduga “siluman” ini milik Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Salah satu Proyek “Siluman”yang banyak menuai Keritkan masyakat yang berlokasi di Pasar Gardu Asem yang biasa disebut warga Pasar Jamblang. Tepatnya Jalan Gardu Asem Kel. Kemayoran Kec. Kemayoran.

Informasi yang dihimpun dari berbagai kalangan masyarakat, proyek ini sempat ditolak warga sekitar. Sehingga dialihakan ke perbaiakan saluran Jalan Raya Gardu Asem, jadi bisa dibilang proyek Gardu Asem bagai proyek “siluman” alias tidak sesuai perencanaan.

Penolakan diduga karena kurangnya sosiisai dari Pemkot Jakpus, ditambah tertutup informasi dari pemborongnya, ujar warga.

Warga menambahkan, ketika ditanyakan kepada pekerja tentang papan proyek dimana semua pekerja tidak mengetahui. Bahkan penanggung jawab proyek juga tidak pernah ada dijumpai di lokasi pekerjaan.

Menanggapi dugaan proyek siluman yang marak di Jakarta Pusat, Ketua NGO. Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (Jalak) Kampanye Sitanggang, membenarkan banyak perkejaan yang tidak memasang papan proyek di lapangan. Iya banyak ditemukan dan kami dari NGO Jalak sudah melayangkan surat melaporkan ke Walikota, Kasudin Perumahan dan ke Irban Jakpus, ujarnya kepda awak media saat ditemui di bilangan kantor Walikota Jakarta Pusat.

Untuk itu, kami mendesak Kasudin Perumahan Rakyat dan Wilayah Pemukiman Kota Administrasi Jakarta Pusat,

Dedi Arif Daraono, S.Sos., MSi Segera turun gunung jangan hanya duduk di kursi empuk terima laporan dari bawahan lakukan Adminstrasi berjalan. Hal ini wajib dilakuan untuk mencegah kerugian keuangan negara yang bersumber dari APBD DKI, ujarnya.

Sementara temuan awak media di lokasi proyek saluran Gardu Asem pemasangan U-ditch diduga tidak sesuai spesifikasi dipasang asal jadi. Terlihat pekerja langsung memasang U-ditch tanpa menguras genangan air di bekas galian terlebih dahulu.

Sebagian U-ditch juga diduga buatan produksi rumahan sehingga kekuatan U-ditch tidak standar SNI. Tampaknya perusahaan pelaksana tidak menerapkan K3, terlihat dari para pekerja tidak menggunakan APD (Safety Belt). Saat hendak dikonfirmasi Ka Sudin Perumahan Rakyat dan Eilayah Pemukim Jakarta Pusat belum berhasil ditemui dan sampai berita ini ditayangkan Ka Sudin belum memberikan tanggapan.

Sama halnya dengan Kepala Seksie Perencanaan dan Pengawasan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Rendy Pramudia Aji, ST dan Kepala Seksie Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Saut Parasian Marbun, ST dinilai tidak berkualitas dan belum memberikan tang

gapan. (Red)