Bekasi, ZI – Nina Febriany, S.Farm, Apt, yang saat ini menjabat Kepala UPTD Puskesmas Bojong Menteng (Puskesmas BJM) mengungkapkan bahwa mereka sedang menjalankan sebuah program kolaborasi antara Puskesmas BJM, RSUD Tipe D Jatisampurna, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) dan Yayasan GERASA.
Kegiatan itu adalah melakukan pemeriksaaan kesehatan (medical checkup – MCU) kepada warga binaan Yayasan GERASA (Gerakan Asih Abadi) dengan cara jemput bola, dengan datang langsung ke lokasi yayasan, di Jl. AC. Lengkeng No. 210, RT. 001/RW. 002, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, dan memberikan pelayanan kesehatan kepada semua warga yang menjadi binaan Yayasan GERASA.
Yayasan Gerasa adalah yayasan yang khusus melayani orang-orang disabilitas mental atau yang biasa disebut cacat mental/gila, atau disebut juga dengan istilah ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Yayasan ini didirikan oleh Pdt Lukas Sagotra S.Th dan Ferra Menajang Sagotra S.PAK.
Nina Febriany, saat di temui di ruang kerjanya, Sabtu (6/7), dengan sangat antusias menjelaskan program pelayanan jemput bola itu. Ia menceritakan, saat peluncuran perdana, Kepala Dinas Kesehatan, Tanti Rohilawati, SKM, MKes, Direktur RSUD Jatisampurna, drg. Anastasia Happy Sumanti, MARS, serta perwakilan dari Dinsos, turut hadir. Tidak ketinggalan bagian kesehatan Dinkes, juga bagian kejiwaan RSUD Jatisampurna juga hadir.
“Kegiatan pemeriksaan ini sendiri disambut baik dan diterima langsung oleh Ketua Yayasan GERASA Indonesia, Flortje Ferra Menajang Sagotra. Yayasan ini kini membina pasien sebanyak 75 orang, dan dikhususkan berjenis kelamin perempuan”, jelas Nina.
“Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara rutin setiap bulannya, bertujuan agar setiap pasien bisa merasakan manfaatnya. Salah satu contohnya, ada pasien dengan darah tinggi yang memang perlu perawatan lebih lanjut, kami langsung rujuk ke RSUD Jatisampurna. Disana pasien dirawat inap 2 hari setelah dinyatakan sembuh kami pulangkan kembali ke yayasan,” tambah Nina.
Acara pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat, 21 Juni 2024, dimulai dari pukul 08.00 WIB, hingga selesai, selain bertujuan memeriksa kesehatan umum pada pasien yayasan GERASA, juga memberikan semangat kepada pasien.
“Kedatangan kami tim dari Puskesmas Bojong Menteng kesini selain memberikan pelayanan MCU, juga untuk memberikan semangat, membangun keakraban dengan pasien disana, juga memperlihatkan ke khalayak ramai bahwa ODGJ tidak harus ditakuti ataupun dijauhi,“ jelas Nina lagi.
Mengutip dari Kemenkes tentang Empat Seruan Nasional Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap ODGJ, yaitu:
1) Tidak melakukan stigmatisasi dan diskriminasi kepada siapapun juga dalam pelayanan kesehatan;
2) Tidak melakukan penolakan atau menunjukkan keengganan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ODGJ;
3) Senantiasa memberikan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan, baik akses pemeriksaan, pengobatan, rehabilitasi maupun reintegrasi ke masyarakat pasca perawatan di rumah sakit jiwa atau di panti sosial;
4) Melakukan berbagai upaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan, mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan jiwa, meminimalisasi faktor risiko masalah kesehatan jiwa, serta mencegah timbulnya dampak psiko-sosial.
Terobosan baru inilah yang dilakukan UPTD Puskesmas Bojong Menteng, dibantu beberapa pihak, agar layanan kesehatan tetap dapat dilakukan kepada semua warga masyarakat Kota Bekasi, terutama bagi warga yang mengalami keterbatasan fisik dan mental yang kesulitan mendatangi
puskesmas. (ADV/ZI)