Kota Bekasi, ZInews – Dalam rangka mendukung kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Mitigasi Bencana Kedeputian Bidang Pencegahan melaksanakan HKB Goes to School (pergi ke sekolah–red) melakukan edukasi mitigasi bencana dan latihan simulasi evakuasi mandiri gempa bumi/banjir/longsor.
Kegiatan tersebut untuk memberikan kesempatan kepada warga sekolah agar dapat menemukenali ancaman dan risiko bencana, serta mengetahui prosedur evakuasi yang benar. Dan kegiatan tersebut akan dilaksanakan di beberapa satuan pendidikan seperti di Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor.
Dalam kesempatan saat melakukan penyuluhan di Kota Bekasi yang bertempat di SMPN 23 Jl. Raya Jati Kramat Indah II No.23-32, RT.009/RW.014 JKI, Jatikramat, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ir. Roslin Lamtarida mengatakan, tujuan pelaksanaan edukasi ini agar para siswa dan guru memiliki kesiapan saat harus menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat datang tanpa diduga.
“Selain agar siswa di sekolah lebih siap, melalui edukasi ini siswa juga diharapkan memiliki keterampilan dalam membantu penanganan serta manajemen bencana,” kata Roslin di sela-sela penyuluhan, Rabu (13/04/2022).
Roslin juga menjelaskan tentang manajemen kebencanaan yang dimulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat, pasca bencana dan mendorong para siswa untuk siap siaga bencana.
Ia menekankan, dengan pemahaman yang baik maka jika terjadi bencana dapat meminimalisir korban dan semua bisa ditangani dengan baik.
“Dengan penyuluhan tanggap bencana di sekolah terutama yang mengalami bencana alam, diharapkan saat terjadi bencana alam maka siswa dan guru sudah mengetahui dan pemaparan ini bisa dengan baik di ingat. Salah satu contoh adalah saat terjadinya bencana banjir hal pertama yang harus kita ingat adalah saat evakuasi kita harus menjauhi pintu masuk sumber air datang,” paparnya.
Menurut roslin, bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat.
“Oleh karena itu, kesiapsiagaan akan berjalan lancar jika pelatihan penanggulangan bencana secara periodik dilakukan,” ujarnya.
Sementara Dra. Ruslina, selaku kepala SMPN 23 Kota Bekasi, menuturkan, dengan diadakannya penyuluhan ini berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya akan bencana yang dimungkinkan dapat terjadi kapan saja.
“Dikesempatan ini (SMPN 23–red) mendorong para siswa untuk siaga bencana. Dan melalui kegiatan ini diharapkan para siswa dapat menerima manfaat dalam penyuluhan kewaspadaannya akan bencana yang dimungkinkan dapat terjadi kapan saja, sehingga dapat mengurangi jumlah kerugian baik material maupun jiwa,” tandas Ruslina.
(yhana)