Sukoharjo, ZInews – Sri Narendra Kalaseba bersama Santri Gerbang menggelar Kirab Budaya Gerbang Paramuda Nusantara pada Minggu, 31 Juli 2022 pagi. Acara budaya tersebut masih dalam rangka Suronan 2022 yang dimulai sejak Kamis, 28 Juli 2022 malam.
Kirab tersebut diikuti oleh pasukan bendera, pasukan pusaka, pasukan TNI Polri Kecamatan Weru, Reog Dadak Merak Sanggar Aji Purnomo Surakarta, Mahasiswa KKN FKIP UNS Solo, Reog Ki Ageng Sido Kreyo Karangwuni Weru, Gerbang Barong Paramuda Nusantara dan Banser Weru.
Sebelum diberangkatkan terlebih dahulu dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh Mbah Slamet. Kemudian pasukan tersebut berjalan kaki sejauh 5 km dengan mengambil start di Kantor Desa Karangtengah, Kecamatan Weru dan finish di kediaman Sri Narendra Kalaseba di kawasan Desa Karangwuni, Kecamatan Weru.
Kapolsek AKP Poniman dalam sambutannya, mengatakan acara tersebut digelar dalam rangka melestarikan budaya jawa.
“Rangkaian dalam rangka memeriahkan 1 Suro 1444 H, semoga di tahun baru ini kita bisa punya wawasan, keinginan baru yang diridhoi Allah, dengan adanya kirab pusaka, kita diingatkan akan nenek moyang kita ketika memperjuangkan kemerdekaan, pusaka zaman dahulu masih dipercaya mempunyai kekuatan dalam menegakkan panji kemerdekaan,” ujarnya.
Kapolsek juga mengingatkan masih ada pandemi, mohon kesadaran masyarakat tetap mematuhi standar prokes.
Sementara Penggagas Kartasura Greget Djuyamto, SH, MH, yang hadir di lokasi mengatakan, cara budaya tersebut sungguh luar biasa dengan mengambil momen Suronan.
“Kita ketahui Suro adalah tahun baru artinya dengan mengambil momen Suronan tahun baru, acara-acara pagelaran budaya yang diselenggarakan oleh Ndoro Sri Narendra Kalaseba sangat strategis,” ujarnya.
Djuyamto menuturkan, pada awal tahun baru masyarakat kembali diingatkan bahwa sangat penting sekali sebagai orang Jawa selalu ingat pada jadi diri.
“Untuk mengingat jati diri maka diselenggarakan event-event yang mengandung kegiatan seni budaya termasuk pagelaran seni wayang kulit, kirab pusaka jamasan dan sebagainya,” katanya.
Kegiatan tersebut menurut pria yang akrab disapa Mas Djoe itu, penting dilakukan dan perlu diketahui oleh para generasi muda.
“Sebagai penyambung keberlangsungan sejarah sebuah bangsa. Kemarin saya tulis dalam salah satu artikel singkat terkait apa yang dilakukan Ndoro Sri Narendra Kalaseba dan para Santri Gerbang sungguh perlu diapresiasi karena ini merupakan investasi masa depan dan investasi keberlangsungan sejarah,” bebernya.
Kegiatan tersebut menurut Mas Djoe, adalah tindakan nyata tidak hanya dikatakan dan diwacanakan di dalam mimbar-mimbar.
“Semoga acara-acara seperti ini bisa dilakukan di tempat-tempat lain dan terutama bagi saya sendiri, perlu melakukan kegiatan seperti ini di Kartosuro,” tegasnya.
Nampak ribuan orang menyaksikan acara kirab budaya tersebut, banyak juga dijumpai para pedagang makanan yang menandakan bergulirnya sektor ekonomi bagi warga lokal Desa Karangwuni.
(rsc/raja)