Bekasi, ZI – Terkait Laporan Realisasi Dana BOS Kinerja TA. 2019 di Kota Bekasi yang tidak transparan (tidak pernah dipublikasikan-red), SDN Kaliabang Tengah VIII, Bekasi Utara, menolak surat konfirmasi, dengan alasan kepala sekolah tidak ada.
Setelah 2 (dua) kali berkunjung ke SDN Kaliabang Tengah VIII, namun tidak pernah dapat bertemu dengan kepala sekolah, akhirnya ZI mengantarkan langsung Surat Konfirmasi ke sekolah tersebut. Namun, salah satu guru yang ada di sekolah, setelah lebih dahulu membaca surat konfirmasi itu kemudian mengembalikannya lagi dan mengatakan kepala sekolah sedang tidak ada. Dan surat konfirmasi itu tidak mereka terima.
“Kami tidak dapat menerima surat konfirmasi dari wartawan, karena kepala sekolah sedang tidak ada. Dan kami tidak berani menerima surat itu tanpa seizin kepala sekolah,” kata guru tersebut, Selasa (09/11/2021).
Sedangkan Basuni, Kepala SDN Kaliabang Tengah VIII, “tidak menjawab” saat dihubungi via WhatsApp terkait guru di sekolahnya yang menolak menerima surat konfirmasi dari ZI.
Untuk diketahui, pada tahun 2019 lalu, 12 Sekolah Dasar Negeri di Kota Bekasi mendapatkan BOS Kinerja, termasuk salah satunya SDN Kaliabang Tengah VIII. Namun sampai saat ini, bentuk dari realisasi BOS Kinerja itu tidak pernah dipublikasikan ke publik. Dan pihak sekolah termasuk Dinas Pendidikan Kota Bekasi seakan menyembunyikannya dari pantauan masyarakat. Dan tidak ada satupun pihak yang boleh mempertanyakannya. Ada apa?
Dari hasil penelisikan ZI, sekolah-sekolah yang menerima BOS Kinerja itu melakukan pembelanjaan melalui SIPLAH ke pihak ketiga (penyedia) yang sama. Dan barang-barang yang dibelanjakan, kuat dugaan, terjadi kelebihan pembayaran (kemungkinan besar telah diatur dan disengaja-red).
Demi menjunjung tinggi Transparansi Informasi Publik, dan tidak ada yang harus disembunyikan, semestinya pihak sekolah dan juga pihak di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, membuka ruang seluas-luasnya akses terkait informasi di lingkup pendidikan. Karena penggunaan dana BOS bukanlah ajang untuk memperkaya diri dan kelompok, tapi untuk kemaslahatan siswa dan kemajuan pendidikan.
Sampai berita ini diturunkan pihak Kepala Sekolah tidak ada jawaban.
(yhana)