Jakarta, ZI – “Sangat tidak setuju dengan sikap KPK yang akan merekrut bekas koruptor jadi penyuluh anti korupsi.”
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Badan Peneliti Independen Kekayaan Peyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPN KPNPA RI) Misradi Almaduri, SH, ke redaksi Zinews, Selasa (24/08/21).
Ia menegaskan, mau dijadikan apa negeri ini kalau sampai penyuluh anti korupsi dari para koruptor? Dan mau dikemanakan para pakar-pakar hukum termasuk para aktivis hukum yang ada di Negara ini?
“Apa yang akan terjadi jika penyuluhan tentang korupsi peyuluhnya merupakan bekas koruptor? Dalam hal ini saya tidak sepakat, bahkan menolak dengan tegas langkah yang dilakukan oleh KPK untuk merekrut eks koruptor sebagai peyuluh anti korupsi. Seolah-lah di Indonesia ini tidak ada lagi orang yang cerdas dan peduli kepada negara tercinta ini,” cibirnya.
Menurutnya, para koruptor sudah merongrong ekonomi negara dengan mencuri uang rakyat. Sehingga pola yang akan di ambil KPK adalah suatu tindakan yang perlu dikaji ulang dan dipertimbangkan.

“Koruptor telah merusak dan merongrong ekonmi negara. Dan bagaimana mungkin anak bangsa dan seluruh warga negara Indonesia akan melupakan wajah-wajah mereka yang adalah perampok uang rakyat? Kalau sampai mantan koruptor dijadikan duta anti koruptor benar-benar udah kelewatan. Dan kami para pemuda dan pecinta tanah air sangatlah kecewa dan menentang sikap dan tindakan itu. Saya mengusulkan menjadi syarat mutlak untuk calon duta anti korupsi ya tentunya belum pernah terlibat kasus korupsi apalagi mantan narapidana kasus korupsi,” pungkas Misradi.
Hal ini dipertegas Ketua DPW BPI KNKPA Provinsi Sumatera Utara Mayor (P) Jonson Situmorang, SH, bahwa KPK sekarang ini bagaikan kapal tanpa nahkoda dan sudah tidak sesuai dengan visi misinya serta komitmen dalam pemberantasan korupsi.
“KPK saat ini bagaikan kapal tanpa nahkoda. Apa sudah tidak ada lagi di negara ini yang punya komitmen untuk memberantas korupsi, sehingga KPK harus merengkrut mantan narapidana korupsi untuk menjadi duta anti korupsi? Jangan samakan napi preman yang bisa berubah menjadi orang baik, dengan narapidana karena korupsi. Manis dimulut tapi hati busuk,” tegasnya dengan nada kesal.
(Maha)