Medan, ZInews – Sebagai Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air yang terus memperjuangkan pluralisme, kebhinekaan, dan persaudaraan untuk sesama lintas agama di negara ini, KH Maman Imanulhaq mendapat pesan khusus dari Syekh KH Ali Akbar Marbun, ulama kharismatik Medan, yang juga ulama khas Nahdlatul Ulama, selasa (22/02/2022).
Syekh KH Ali Akbar Marbun, mengatakan, “KITA sebagai sebuah organisasi sosial yang telah banyak berkontribusi kepada negara ini agar terus mengambil peran untuk kemanusiaan, keberagaman dan juga untuk kemajuan bangsa ini,” tegas Syekh KH Ali akbar Marbun.
Pada kesempatan itu, Syekh KH Ali Akbar memberi pesan khusus kepada Kiai Maman, salah satunya yakni meminta Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu untuk terus bekerja bagi bangsa dan negara.
Yang penting juga, pesan Syekh Ali Akbar, Kiai Maman bersama KITA harus rajin berkolaborasi dengan organ lain untuk bekerja kreatif, inovatif, dan ikhlas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai anggota DPR RI saya sangat mengharapkan perjuangan kepada kepentingan umat, mendorong kemaslahatan umat dengan mengedepankan rasa nasionalisme dan nilai-nilai Islam humanis yang universal tegas, tegas Ulama Sumut yang sudah dikenal di daerah ini dan juga secara nasional,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Dr. RE Nainggolan, MM, yang juga salah satu tokoh masyarakat, mengatakan, saat ini silaturahmi lintas suku dan agama terus dilakukan dengan melakukan pendekatan yang penuh persaudaraan untuk kepentingan bangsa yang besar.
“Saat ini aktivitas KITA Sumut kami prioritaskan untuk memberikan literasi kebhinekaan agar di sumatera Utara harmonisasi sosial bisa terwujud karena ini adalah modal dasar dan kekuatan pembangunan bangsa,” ucapnya.
Secara khusus Dr. RE Nainggolan, MM, dengan tegas memberikan apresiasi, “Kepada Syekh KH Ali Akbar Marbun, yang merupakan tokoh Islam dan masyarakat Sumut yang sangat nasionalis, punya kepedulian kepada sesama, dan selalu hadir untuk mencerahkan. Sosok beliau ini sangat pantas untuk kita pedomani karena visi kebangsaannya dan kepedulian sosialnya juga sangat tinggi,” ucap RE Nainggolan yang juga mantan Bupati Taput ini.
Kiai Maman pun disematkan Kain Ulos warna merah. Kain Ulos melambangkan simbolisasi atas kedatangan tamu kehormatan. Memang, masyarakat Batak selalu memuliakan tamu tanpa melihat latar belakang apapun. Bagi adat sana, kemuliaan akan dianugerahi oleh Tuhan YME bila antar sesama saling memuliakan.
Di sela pertemuan, anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) pada Muktamar NU ini, dengan tangan bergetar, memberikan tasbih dari kayu kaoka. Tasbih itu diselipkan ke dalam genggaman Kiai Maman. Tasbih seakan memberi pesan kepada Kiai Maman beserta rombongan KITA untuk senantiasa berdzikir mengingat Sang Pencipta. “Jangan lupa berdzikir. Hanya hati yang ingat Allah yang akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan,” tutur pengasuh Pesantren Al Kautsar ini.
Turut mendampingi Kiai Maman sejumlah petinggi KITA lainnya seperti RE. Nainggolan, Camelia Lubis, Ketua dan Sekretaris KITA Medan, Agung Batahan Nasution, Jadi Pane, S.Pd, MM, drg. Anita serta beberapa pengurus lainnya antara lain Puan Maharani dan Tere Marbun, SE.
(JR)